Dengan hutan hujannya yang luas, pulau Kalimantan disebut sebagai
paru-paru dunia. Terutama Kalimantan Tengah, yang merupakan provinsi
terbesar kedua di pulau ini. Hampir seluruh kawasannya tertutup rimba
tropis.
Sebagian wilayahnya berada di pegunungan, sementara lainnya
dilingkupi pepohonan rindang dan beragam satwa liar. Ibukotanya
Palangkaraya, seperti dikutip dari Burufly, dalam bahasa Dayak Palangka berarti wadah dan raya berarti suci.
Sungai Kahayan melintasi kota ini, sebagai jalur transportasi utama
sejak masa lalu. Mengarah ke hulu di Bukit Rawi, sebelah utara
Palangkaraya, terdapat bangunan antik Sandung dan Sapunduk. Sandung
merupakan struktur kayu
tempat abu jenazah disimpan. Sedangkan Sapunduk adalah patung yang berfungsi sebagai pilar tempat penduduk menambatkan sapi atau kerbau selama upacara berlangsung.
tempat abu jenazah disimpan. Sedangkan Sapunduk adalah patung yang berfungsi sebagai pilar tempat penduduk menambatkan sapi atau kerbau selama upacara berlangsung.
Mayoritas suku Dayak di Kalimantan Tengah adalah rumpun Ngaju, Ot
Danum dan Ma’ayan. Sebagian besar masih menganut Kaharingan, sebuah
kepercayaan kuno yang dianut turun temurun.
Mereka tinggal di rumah betang. Bentuk dan ukurannya sesuai dengan
gaya hidup suku Dayak yang menyukai kehidupan komunal bersama anggota
suku dan keluarga.
Pilar penyangga rumah betang yang tinggi melindungi mereka dari
gangguan binatang hutan. Panjangnya antara 30 hingga 100 meter. Betang
menyimbolkan harmoni, kesatuan, dan keadilan. Terbuat dari kayu besi dan
beratapkan daun palem, rumah yang kuat dan tahan lama ini sebagian
besar telah dihuni selama dari generasi ke generasi.
Berada di sepanjang sungai Kahayan, Taman Nasional Tangkiling adalah
rumah bagi beberapa hewan yang terancam punah seperti orangutan dan
leopard. Dialiri juga oleh sungai Katingan dan Rungan dan dikelilingi
hutan yang sangat lebat, Taman Nasional Tangkiling National memiliki
semua yang diinginkan oleh pencinta petualangan alam.
Permata lainnya adalah Kualakapuas yang berada di mulut sungai
Kapuas, tempat pulau Telo yang dihuni para nelayan. Danau Malawen dekat
Buntok juga menarik untuk kegiatan memancing. Ada Muara Teweh di
kabupaten Barito Utara mengoperasikan pesawat kecil untuk menghubungkan
kawasan yang cukup terpencil ini dengan kota-kota lain.
Kota ini merupakan rumah dari Tumenggung Suropati, pejuang dan salah
satu kepala suku Dayak yang paling dihormati. Rumah panjang di Kunut
Paraci dan Orung Apat sangat menarik untuk dikunjungi. Kunjungi juga
Benteng Beras Kuning di Murung.
Pangkalanbun Kota kecil Pangkalanbun sekarang cukup
disibukan sebagai tempat transit jalur darat, air dan udara menuju
kawasan tengah Kalimantan. Sempatkan untuk datang ke Istana
Pangkalanbun. Bangunan berusia 200 tahun ini seluruhnya terbuat dari
kayu ulin dan pernah ditinggali oleh keluarga kerajaan Banjar.
Untuk menuju Taman Nasional Tanjung Puting, tempat Camp Leakey
berada, Pangkalanbun adalah tempat terbaik. Camp Leakey adalah kawasan
dataran rendah dengan hutan dan rawa-rawa. Tempat hunian beragam hewan
endemik mulai dari orangutan, owa-owa, monyet liar, bekantan serta
beragam spesies burung seperti burung elang dan rangkong, yang semuanya
hidup dengan bebas di Tanjung Puting.
Selepas dari pelabuhan Kumai telusuri sungai dengan pemandangan yang spektakuler. Jika beruntung, Anda dapat bertemu langsung dengan lumba-lumba sungai yang sedang bermain air.
Sumber: http://www.beritasatu.com/food-travel/145171-keindahan-paruparu-dunia-di-kalimantan-tengah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar