Kamis, 24 Oktober 2013

Keindahan Paru-paru Dunia di Kalimantan Tengah

Dengan hutan hujannya yang luas, pulau Kalimantan disebut sebagai paru-paru dunia. Terutama Kalimantan Tengah, yang merupakan provinsi terbesar kedua di pulau ini. Hampir seluruh kawasannya tertutup rimba tropis.
Sebagian wilayahnya berada di pegunungan, sementara lainnya dilingkupi pepohonan rindang dan beragam satwa liar. Ibukotanya Palangkaraya, seperti dikutip dari Burufly, dalam bahasa Dayak Palangka berarti wadah dan raya berarti suci.
Sungai Kahayan melintasi kota ini, sebagai jalur transportasi utama sejak masa lalu. Mengarah ke hulu di Bukit Rawi, sebelah utara Palangkaraya, terdapat bangunan antik Sandung dan Sapunduk. Sandung merupakan struktur kayu
tempat abu jenazah disimpan. Sedangkan Sapunduk adalah patung yang berfungsi sebagai pilar tempat penduduk menambatkan sapi atau kerbau selama upacara berlangsung.



Mayoritas suku Dayak di Kalimantan Tengah adalah rumpun Ngaju, Ot Danum dan Ma’ayan. Sebagian besar masih menganut Kaharingan, sebuah kepercayaan kuno yang dianut turun temurun.
Mereka tinggal di rumah betang. Bentuk dan ukurannya sesuai dengan gaya hidup suku Dayak yang menyukai kehidupan komunal bersama anggota suku dan keluarga.
Pilar penyangga rumah betang yang tinggi melindungi mereka dari gangguan binatang hutan. Panjangnya antara 30 hingga 100 meter. Betang menyimbolkan harmoni, kesatuan, dan keadilan. Terbuat dari kayu besi dan beratapkan daun palem, rumah yang kuat dan tahan lama ini sebagian besar telah dihuni selama dari generasi ke generasi.
Berada di sepanjang sungai Kahayan, Taman Nasional Tangkiling adalah rumah bagi beberapa hewan yang terancam punah seperti orangutan dan leopard. Dialiri juga oleh sungai Katingan dan Rungan dan dikelilingi hutan yang sangat lebat, Taman Nasional Tangkiling National memiliki semua yang diinginkan oleh pencinta petualangan alam.
Permata lainnya adalah Kualakapuas yang berada di mulut sungai Kapuas, tempat pulau Telo yang dihuni para nelayan. Danau Malawen dekat Buntok juga menarik untuk kegiatan memancing. Ada Muara Teweh di kabupaten Barito Utara mengoperasikan pesawat kecil untuk menghubungkan kawasan yang cukup terpencil ini dengan kota-kota lain.
Kota ini merupakan rumah dari Tumenggung Suropati, pejuang dan salah satu kepala suku Dayak yang paling dihormati. Rumah panjang di Kunut Paraci dan Orung Apat sangat menarik untuk dikunjungi. Kunjungi juga Benteng Beras Kuning di Murung.
Pangkalanbun Kota kecil Pangkalanbun sekarang cukup disibukan sebagai tempat transit jalur darat, air dan udara menuju kawasan tengah Kalimantan. Sempatkan untuk datang ke Istana Pangkalanbun. Bangunan berusia 200 tahun ini seluruhnya terbuat dari kayu ulin dan pernah ditinggali oleh keluarga kerajaan Banjar.














Untuk menuju Taman Nasional Tanjung Puting, tempat Camp Leakey berada, Pangkalanbun adalah tempat terbaik. Camp Leakey adalah kawasan dataran rendah dengan hutan dan rawa-rawa. Tempat hunian beragam hewan endemik mulai dari orangutan, owa-owa, monyet liar, bekantan serta beragam spesies burung seperti burung elang dan rangkong, yang semuanya hidup dengan bebas di Tanjung Puting.
Selepas dari pelabuhan Kumai telusuri sungai dengan pemandangan yang spektakuler. Jika beruntung, Anda dapat bertemu langsung dengan lumba-lumba sungai yang sedang bermain air.

Sumber:  http://www.beritasatu.com/food-travel/145171-keindahan-paruparu-dunia-di-kalimantan-tengah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar